300 Peserta Pendidikan Profesi Guru di Unesa Tak Lolos Uji Lokal, lalu ini yang harus Mereka Lakukan

ekitar 300 peserta Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) harus mengikuti tes lokal ulang.

Image result for plpg

Sekretaris II Rayon 114 Unesa Prof Ismet Basuki menjelaskan dari 5.994 guru yang mengikuti PLPG, 3.704 orang di antaranya mengikuti PLPG di Unesa.

Sementara Unipa 1.396 orang, dan Unmu menerima kuota 1.010 orang.
Mereka guru dari tingkat TK, SD, SMP, hingga SMA/SMK.

Sayangnya, dalam evaluasi lokal yang dilakukan Unesa, terdapat 10 persen peserta PLPG dalam 6 gelombang tes tidak lolos uji lokal tersebut.

Padahal masih ada satu gelombang lagi tes yang diperkirakan diikuti 500 peserta.

“Ujian lokal sebelum mengikuti ujian tingkat nasional itu ada 90 persen yang lolos. Yang tidak lolos diberi kesempatan mengulang pada periode yang sama. Kalau tidak lolos ya harus belajar sendiri dan ikut ujian lagi tahun depan,” terangnya pada SURYA.co.id, Minggu (4/12/2016).

Untuk tes lokal PLPG meliputi pengujian pedagogik yaitu penguasaan karakteristik, teori belajar, model pembelajaran, kurikulum dan sistem evaluasinya.

Dari berbagai aspek pedagoik tersebut, dikatakan Ismet kebanyakan peserta ujian belum menguasai materi pelajarannya.

“Harusnya mereka ya sudah bisa menguasai sesuai dengan materi belajarnya, guru Matematika ya harus paham Matematika, bahasa ya bahasa,”lanjutnya.

Ia mengungkapkan, peserta PLPG ini juga berubah seiring dengan gugurnya peserta.

Bisa disebabkan sakit atau memang alasan pribadi hingga berhalangan mengikuti PLPG, sehingga pihak Unesa menerima sejumlah tambahan tenaga profesional dari Kementerian kelautan untuk memenuhi kuota yang ada.

“Pas gelombang 2 dan 3 banyak yang tambahan. Kami menyesuaikan kuotanya saja karena kami ada 7 gelombang,”tegasnya.

Sementara itu Sub Rayon 114, Universitas PGRI Adi Buana (Unipa) yang juga menerima PLPG dari sebagain kuota rayon 114 telah menuntaskan 4 gelombang tes lokal PLPG.

Rektor Unipa, Djoko Adi Walujo mengungkapkan penguasaan peserta PLPG dalam mengendalikan mental sangat dibutuhkan dalam menghadapi tes PLPG.

“Kami sejak awal sudah memaparkan berbagai hal yang akan mereka hadapi dalam PLPG. Jadi mereka siap mental untuk mengikuti program ini,” ujarnya.

Program penguatan mental dan moral peserta PLPG ini menurutnya dibutuhkan agar program PLPG berhasil mencetak guru. Sebab, tak jarang ditemukan guru yang stres karena tidak siap secara psikologi.

Demikian info ini kami sampaikan semoga bermanfaat untuk anda dan terimaksih sudah mengunjungi laman kami...
Silahkan di share...

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "300 Peserta Pendidikan Profesi Guru di Unesa Tak Lolos Uji Lokal, lalu ini yang harus Mereka Lakukan"

Posting Komentar